A.
Kepakaran Dari
Seorang Teknik Industri
Kepakaran merupakan ilmu
pengetahuan yang ekstensif dan spesifik yang didapatkan dari berbagai
pelatihan, membaca, dan pengalaman yang telah dialami. Pengetahuan membuat
pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat daripada
non-pakar dalam memecahkan suatu problem yang kompleks. Teknik industri adalah cabang
dari ilmu teknik
yang berkenaan dengan pengembangan, perbaikan, implementasi, dan evaluasi
sistem integral dari manusia, pengetahuan,
peralatan, energi, materi,
dan proses.
Seorang teknik industri harus mampu mengalokasikan segala sesuatu dengan optimal
dan efisien. Seorang teknik industri dapat merencanakan, menjalankan, mengendalikan dan
mengoptimalkan proses dalam segala sistem terutama sistem produksi. Kepakaran
seorang teknik industri yaitu mampu memecahkan semua
permasalahan baik permasalahan tersebut mudah atau susah untuk dipecahkan yang terkait dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam
bidang lapangan pekerjaan karena teknik industri tidak
terfokus ke satu bidang saja melainkan semua bidang harus dapat dipecahkan
meliputi menerapkan sistem manufaktur yang baik, manajemen industri dan
merencanakan pengelolaan yang baik agar semua permasalahan yang ada di pabrik
atau perusahaan teratasi dengan baik. Berdasarkan semua bekal ilmu yang telah didapatkan, seorang teknik
industri diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain karena
seorang teknik industri selain dapat mengatur sistem dengan baik, juga dapat
secara langsung turun tangan dalam memperbaiki sistem tersebut secara kontinyu.
Sehingga dapat dismpulkan bahwa kepakaran
dari seorang sarjana teknik industri merupakan pemahaman yang luas dari seorang
teknik industri berdasarkan pengetahuan dan pengalaman dimana seorang sarjana
teknik industri memiliki kemampuan pemecahan masalah yang kuat dan sistemik
dengan pendekatan multi-disiplin tentunya dalam kerangka keilmuan teknik
industri, fokus pada bidang perancangan, peningkatan dan instalasi dari sistem
terintegrasi yang terdiri atas manusia, material, peralatan, dan energi untuk
menspesifikasikan, memprediksi dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari
sistem terintegrasi tersebut.
B.
Karakter-Karakter
Tidak Beretika Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Karakter merupakan sifat
nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu dari sejumlah atribut yang
dapat diamati pada individu. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik, apa
yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. Karakter tidak beretika
merupakan sifat buruk individu yang ditinjukkan oleh seorang individu. Adapun contoh
karakter-karakter tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut:
1.
Berbicara
kasar kepada orang yang lebih tua
Perbuatan
tersebut tentunya perbuatan yang tidak beretika dikarenakan seharusnya orang yang
lebih muda menghargai dan menghormati orang yang lebih tua, sehingga penggunaan
tutur katanya harus sopan dan tidak kasar.
2.
Buang
gas didepan umum
Perbuatan
tersebut merupakan perbuatan yang tidak beretika dikarenakan mengakibatkan
dampak buruk bagi orang lain. Orang lain yang menghirup udara gas akan merasa
tidak nyaman sehingga orang tersebut akan berpindah posisi menjauh. Buang gas
seharusnya dilakukan tidak didepan umum karena dapat mengganggu orang lain dan
merupakan perbuatan tidak sopan.
3.
Meludah
didepan orang lain
Meludah
merupakan hal rumlah yg dilakukan oleh manusia bila pada keadaan yang tepat. Apabila
meludah didepan orang lain perbuatan tersebut adalah perbuatan yang tidak
beretika dikarenakan dapat diartikan sebagai sebuah bentuk penghinaan atau
cibiran terhadap orang yang ada didepannya.
4.
Berbohong
kepada orang lain
Berbohong merupakan karakter sangat berbahaya bagi seseorang karena dampak
yang diakibatkan dari berbohong sangat merugikan orang lain. Apabila orang lain
mengetahui karakter ini secara dominan dimiliki oleh kita, maka setiap pekataan
kita tidak akan dipercaya lagi oleh orang lain.
5.
Berkata kotor didepan anak kecil
Perbuatan
tersebut dapat dianggap sebagai perbuatan yang tidak beretika dikarenakan
secara tidak langsung memberikan pendidikan tidak langsung kepada anak kecil
sehingga dalam pertumbuhannya dapat mempengaruhi psikologis anak tersebut.
C.
Karakter
Tidak Beretika Profesional Dalam Bekerja
Adapun contoh
karakter-karakter tidak beretika profesional dalam bekerja adalah sebagai
berikut:
1.
Melepaskan tanggung jawab atas tugas
yang diberikan oleh atasan.
Tindakan ini merupakan tindakan tidak beretika karena merugikan perusahaan. Tugas yang belum terselesaikan dapat menggangu
aktivitas rekan kerja lainnya karena tugas yang seharusnya diselesaikan sendiri
dilimpahkan kepada orang lain.
2.
Mencuri peralatan perusahaan
Tindakan
tersebut merupakan tindakan tidak beretika karena dapat merugikan
perusahaan dan orang lain. Perusahaan akan kehilangan peralatannya dan harus
membeli peralatan baru yang telah dicuri.
3.
Tidak
menjaga atau membocorkan aset rahasia perusahaan
Tindakan ini merupakan tindakan tidak beretika karena perusahaan akan merugi besar
apabila aset yang seharusnya menguntungkan perusahaan melainkan menguntungkan
bagi perusahaan lainnya. Seorang
pekerja hendaknya menjaga semua aset rahasia yang dimiliki oleh perusahaan
tempat mereka bekerja.
4.
Tidak
mengikuti peraturan yang berlaku dalam tempat bekerja
Perusahaan atau tempat seseorang bekerja
memiliki peraturan-peraturan yang diwajibkan oleh perusahaan tersebut untuk
ditaati oleh para pekerjanya Apabila seorang pekerja tidak dapat mengikuti
peraturan perusahaan tersebut, maka pekerja dianggap tidak memiliki etika professional.
5.
Terlambat datang ke kantor
Tindakan ini adalah tindakan
tidak beretika karena tindakan ini melanggar peraturan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang telah ditetapkan. Akibatnya terdapat
banyak waktu yang terbuang untuk bekerja sehingga hasil yang ingin dicapai
tidak terlaksana atau tersampaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar