Senin, 16 Oktober 2017

Tulisan 1 Etika Profesi


A.           Kepakaran Dari Seorang Teknik Industri
Kepakaran merupakan ilmu pengetahuan yang ekstensif dan spesifik yang didapatkan dari berbagai pelatihan, membaca, dan pengalaman yang telah dialami. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan suatu problem yang kompleks. Teknik industri adalah cabang dari ilmu teknik yang berkenaan dengan pengembangan, perbaikan, implementasi, dan evaluasi sistem integral dari manusiapengetahuan, peralatan, energimateri, dan proses.
Seorang teknik industri harus mampu mengalokasikan segala sesuatu dengan optimal dan efisien. Seorang teknik industri dapat merencanakan, menjalankan, mengendalikan dan mengoptimalkan proses dalam segala sistem terutama sistem produksi. Kepakaran seorang teknik industri yaitu mampu memecahkan semua permasalahan baik permasalahan tersebut mudah atau susah untuk dipecahkan yang terkait dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bidang lapangan pekerjaan karena teknik industri tidak terfokus ke satu bidang saja melainkan semua bidang harus dapat dipecahkan meliputi menerapkan sistem manufaktur yang baik, manajemen industri dan merencanakan pengelolaan yang baik agar semua permasalahan yang ada di pabrik atau perusahaan teratasi dengan baik. Berdasarkan semua bekal ilmu yang telah didapatkan, seorang teknik industri diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain karena seorang teknik industri selain dapat mengatur sistem dengan baik, juga dapat secara langsung turun tangan dalam memperbaiki sistem tersebut secara kontinyu.
Sehingga dapat dismpulkan bahwa kepakaran dari seorang sarjana teknik industri merupakan pemahaman yang luas dari seorang teknik industri berdasarkan pengetahuan dan pengalaman dimana seorang sarjana teknik industri memiliki kemampuan pemecahan masalah yang kuat dan sistemik dengan pendekatan multi-disiplin tentunya dalam kerangka keilmuan teknik industri, fokus pada bidang perancangan, peningkatan dan instalasi dari sistem terintegrasi yang terdiri atas manusia, material, peralatan, dan energi untuk menspesifikasikan, memprediksi dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sistem terintegrasi tersebut.
B.            Karakter-Karakter Tidak Beretika Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Karakter merupakan sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu dari sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. Karakter tidak beretika merupakan sifat buruk individu yang ditinjukkan oleh seorang individu. Adapun contoh karakter-karakter tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
1.             Berbicara kasar kepada orang yang lebih tua
Perbuatan tersebut tentunya perbuatan yang tidak beretika dikarenakan seharusnya orang yang lebih muda menghargai dan menghormati orang yang lebih tua, sehingga penggunaan tutur katanya harus sopan dan tidak kasar.
2.             Buang gas didepan umum
Perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang tidak beretika dikarenakan mengakibatkan dampak buruk bagi orang lain. Orang lain yang menghirup udara gas akan merasa tidak nyaman sehingga orang tersebut akan berpindah posisi menjauh. Buang gas seharusnya dilakukan tidak didepan umum karena dapat mengganggu orang lain dan merupakan perbuatan tidak sopan.
3.             Meludah didepan orang lain
Meludah merupakan hal rumlah yg dilakukan oleh manusia bila pada keadaan yang tepat. Apabila meludah didepan orang lain perbuatan tersebut adalah perbuatan yang tidak beretika dikarenakan dapat diartikan sebagai sebuah bentuk penghinaan atau cibiran terhadap orang yang ada didepannya.
4.             Berbohong kepada orang lain
Berbohong merupakan karakter sangat berbahaya bagi seseorang karena dampak yang diakibatkan dari berbohong sangat merugikan orang lain. Apabila orang lain mengetahui karakter ini secara dominan dimiliki oleh kita, maka setiap pekataan kita tidak akan dipercaya lagi oleh orang lain.
5.             Berkata kotor didepan anak kecil
Perbuatan tersebut dapat dianggap sebagai perbuatan yang tidak beretika dikarenakan secara tidak langsung memberikan pendidikan tidak langsung kepada anak kecil sehingga dalam pertumbuhannya dapat mempengaruhi psikologis anak tersebut.

C.           Karakter Tidak Beretika Profesional Dalam Bekerja
Adapun contoh karakter-karakter tidak beretika profesional dalam bekerja adalah sebagai berikut:
1.             Melepaskan tanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh atasan.
Tindakan ini merupakan tindakan tidak beretika karena merugikan perusahaan. Tugas yang belum terselesaikan dapat menggangu aktivitas rekan kerja lainnya karena tugas yang seharusnya diselesaikan sendiri dilimpahkan kepada orang lain.
2.             Mencuri peralatan perusahaan
Tindakan tersebut merupakan tindakan tidak beretika karena dapat merugikan perusahaan dan orang lain. Perusahaan akan kehilangan peralatannya dan harus membeli peralatan baru yang telah dicuri.
3.             Tidak menjaga atau membocorkan aset rahasia perusahaan
Tindakan ini merupakan tindakan tidak beretika karena perusahaan akan merugi besar apabila aset yang seharusnya menguntungkan perusahaan melainkan menguntungkan bagi perusahaan lainnya. Seorang pekerja hendaknya menjaga semua aset rahasia yang dimiliki oleh perusahaan tempat mereka bekerja.
4.             Tidak mengikuti peraturan yang berlaku dalam tempat bekerja
Perusahaan atau tempat seseorang bekerja memiliki peraturan-peraturan yang diwajibkan oleh perusahaan tersebut untuk ditaati oleh para pekerjanya Apabila seorang pekerja tidak dapat mengikuti peraturan perusahaan tersebut, maka pekerja dianggap tidak memiliki etika professional.
5.             Terlambat datang ke kantor
Tindakan ini adalah tindakan tidak beretika karena  tindakan ini melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang telah ditetapkan. Akibatnya terdapat banyak waktu yang terbuang untuk bekerja sehingga hasil yang ingin dicapai tidak terlaksana atau tersampaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar