I. Definisi
Pengetahuan Lingkungan
Pengetahuan lingkungan yaitu IPTEK
yang mempelajari tentang proteksi lingkungan dari penyebab potensial aktivitas
manusia, proteksi masyarakat dari pengaruh yang merugikan dan peningkatan
kualitas lingkungan untuk kesehatan serta kehidupan yang layak bagi manusia.
Adapun definisi lingkungan menurut para ahli yaitu:
1.
Menurut
Miller (1986), Lingkungan adalah kumpulan atau sejumlah kondisi
eksternal yang mempengaruhi kehidupan individu organisme atau populasi.
2.
Menurut
Lincoln (1985), Lingkungan adalah kondisi fisik, kemis, dan
biologis di sekitar organisme pada waktu tertentu.
3.
Lingkungan adalah
totalitas faktor: edafik, klimatik, dan biotik, serta kondisi lain yang secara
langsung membentuk habitat organisme (Lincoln, 1985).
4. Menurut Otto Soemarwoto, Lingkungan
adalah jumlah seluruh benda dan keadaan yang terdapat didalam ruang yang
ditempat dimana mempengaruhi kehidupan kita.
5.
Pengertian
Definisi Lingkungan Menurut Ahmad (1987:3) mengemukakan bahwa
lingkungan hidup adalah sistem kehidupan di mana terdapat campur.
6.
Pengertian Definisi Lingkungan Menurut Emil Salim :
Lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang
terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup
termasuk kehidupan manusia
Ilmu
lingkungan (environmental science) berasal dari dua kata yaitu
ilmu (science) dan lingkungan (environment). Ilmu: suatu upaya
penggalian pengetahuan tentang bagaimana bumi ini bekerja. Ilmu lingkungan:
ilmu interdisipliner yang memanfaatkan konsep dan informasi dari ilmu alam
(ekologi, biologi, kimia, geologi) dan ilmu sosial (ekonomi, politik, dan
hukum) untuk memahami dan mempelajari bagaimana bumi bekerja, bagaimana manusia
memengaruhi lingkungan (life-support system) dan untuk menyelesaikan
masalah lingkungan yang sedang dihadapi manusia.
Pengertian
lain mengenai lingkungan yaitu ilmu pengetahuan multi-disiplin karena
didalamnya mencakup berbagai bidang ilmu seperti kimia, fisika, ilmu
kedokteran, ilmu hayati, pertanian, kesehatan masyarakat, teknik sanitasi dan
lain-lain. Ilmu lingkungan adalah ilmu pengetahuan tentang fenomena fisika
dalam lingkungan. Ilmu ini mempelajari tentang sumber-sumber, reaksi,
transportasi, efek dan kejadian fisik suatu spesies biologi di udara, air dan
tanah dan pengaruh dari kegiatan manusia terhadapnya.
II. Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan
Asas di dalam suatu
ilmu pada dasarnya merupakan penyamarataan kesimpulan secara umum, yang
kemudian digunakan sebagai landasan untuk menguraikan gejala (fenomena) dan
situasi yang lebih spesifik. Asas dapat terjadi melalui suatu penggunaan
dan pengujian metodologi secara terus menerus dan matang, sehingga diakui
kebenarannya oleh ilmuwan secara meluas. Tetapi ada pula asas yang hanya diakui
oleh segolongan ilmuwan tertentu saja, karena asas ini hanya merupakan
penyamarataan secara empiris saja dan hanya benar pada situasi dan kondisi yang
lebih terbatas, sehingga terkadang asas ini menjadi bahan pertentangan. Namun
demikian sebaliknya apabila suatu asas sudah diuji berkali-kali dan hasilnya
terus dapat dipertahankan, maka asas ini dapat berubah statusnya
menjadi hukum. Begitu pula apabila asas yang mentah dan masih berupa
dugaan ilmiah seorang peneliti, biasa disebut hipotesis, Hipotesis
ini dapat menjadi asas apabila diuji secara terus menerus sehingga memperoleh
kesimpulan adanya kebenaran yang dapat diterapkan secara umum. Untuk
mendapatkan asas baru dengan cara pengujian hipotesis ini disebut
cara induksidan kebanyakan dipergunakan dalam bidang-bidang biologi, kimia
dan fisika. Asas baru juga dapat diperoleh dengan carasimulasi
komputer dan penggunaan model matematika untuk mendapatkan
semacam tiruan keadaan di alam (mimik). Cara lain juga dapat diperoleh
dengan metode perbandingan misalnya dengan membandingkan antara
daerah yang satu dengan yang lainnya. Cara-cara untuk mendapatkan asas tersebut
dapat dikombinasikan satu dengan yang lainnya.
Asas-asas pengetahuan lingkungan
terdiri dari 14 asas. 14 asas tersebut, antara lain:
·
ASAS 1 : menyatakan bahwa semua energi yang
memasuki sebuah organisme, populasi, atau ekosistem yang dianggap sebagai
energi tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk lain, serta tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun diciptakan.
·
ASAS 2 : menyatakan bahwa tidak ada sistem
perubahan energi sangat efisien. Misalnya pada Hukum Termodinamika II yaitu
"Semua sistem biologi kurang efisien, kecenderungan umum, energi
berdegradasi ke dalam bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi menuju angkasa."
·
ASAS 3 : menyatakan bahwa materi, energi, ruang,
waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber alam.
·
ASAS 4 : menyatakan bahwa semua kategori sumber
alam, jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering
menurun dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat maksimum.
·
ASAS 5 :menyatakan
bahwa terdapat dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya
dapat merangsang penggunaan, dan tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.
·
ASAS 6 : menyatakan bahwa Individu dan spesies
yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung akan
berhasil mengalahkan saingannya tersebut.
·
ASAS 7 : menyatakan bahwa kemantapan pada
keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah
diramal.
·
ASAS 8 : menyatakan bahwa sebuah habitat dapat
jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal tersebut bergantung kepada
bagaimana nicia dalam lingkungan hidup dapat memisahkan takson.
·
ASAS 9 : menyatakan
bahwa keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi
produktivitasnya. Terdapat hubungan antara biomasa, aliran energi, dan
keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
·
ASAS 10 : menyatakan bahwa lingkungan yang stabil
perbandingan antara biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik
mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang mengarah pada
peningkatan efisiensi penggunaan energi pada lingkungan fisik yang stabil.
·
ASAS 11 : menyatakan bahwa sistem yang telah mantap
mengeksploitasi sistem yang belum mantap. Contohnya seperti pada hama
tikus, serangga dari hutan rawa menyerang tanaman pertanian dilahan
transmigran.
·
ASAS 12 : menyatakan bahwa kesempurnaan adaptasi
suatu sifat atau tabiat tergantung kepada kepentingan relatifnya pada keadaan
lingkungan.
·
ASAS 13 : menyatakan bahwa ingkungan yang secara
fisik telah mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi
pada ekosistem yang mantap, serta kemudian dapat menggalakkan kemantapan
populasi lebih jauh.
·
ASAS 14 :menyatakan bahwa derajat pola keteraturan
naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah
populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi tersebut.
Asas 1 sampai asas 5
merupakan asas sumber daya alam yang menjelaskan tentang semua kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan bagi
kesejahteraan manusia. Asas 6 sampai asas 8 merupakan asas keanekaragaman yang menjelaskan makin beranekaragam makanan hewan, makin kurang bahaya
menghadapi perubahan lingkungan. Asas 9 sampai asas 12 menjelaskan
tentang stabilitas
ekosistem. Asas 13 sampai asas 14 menjelaskan tentang populasi
Sumber :
6. dinus.ac.id/repository/.../Yepe-Pengetahuan_Lingkungan-2015-B.ppt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar